Wednesday, January 19, 2011

bicara baik menyenangkan



Perkataan baik itu menusuk dalam hati manusia dan mula berkembang ibarat benih menjadi pokok dan pokok menjadi rimba dan ibarat sungai menjadi lautan, tidak rugi berkata baik.

Berkata baik itu sedekah

Diriwayatkan dari Adi bin Hatim R.A:
ketika aku sedang duduk bersama Rasulullah S.A.W, dua orang laki-laki menemui Rasulullah Saw, salah seorang dari mereka mengeluhkan kemiskinan dan yang lainnya mengeluhkan berkenaan rompakan. Rasulullah S.A.W bersabda,
“mengenai pencurian dan perompakan, dalam waktu dekat akan ada sebuah kafilah yang menuju Makkah (dari Madinah) tanpa pengawal. Dan mengenai kemiskinan, hari kiamat tidak akan datang hingga salah seorang dari kalian berkeliling untuk menyedekahkan kekayaannya dan tidak akan menemukan seorangpun yang menerimanya. Dan salah seorang dari kalian akan berdiri di hadapan Allah tanpa penghalang atau pun penterjemah, dan Allah akan bertanya kepadanya, ‘bukankah telah Kuberikan kekayaan kepadamu?’ ia akan menjawab membenarkan.lebih jauh Allah akan bertanya kepadanya, ‘bukankah telah Ku kirimkan seorang Rasul kepadamu?’. Ia akan menjawab dengan membenarkan. Kemudian ia akan melihat ke sebelah kanannya dan yang ia lihat api neraka, dan ketika ia melihat ke arah kirinya yang ia lihat api neraka. Maka selamatkanlah diri kalian dari api neraka, meskipun dengan memberikan separuh kurma (sebagai sedekah). Dan seandainya kalian tidak memiliki separuh kurma pun (sebagai sedekah) maka bicaralah dengan kata-kata yang menyenangkan.”
(Sahih Bukhari)


Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada menimbulkan senyum di pada wajah orang lain, terutamanya pada wajah orang yang paling kita cintai..


Terjemahan Hadith: Hadith 40

Daripada Abu Hurairah r.a., bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: Barangsiapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia berkata baik atau dia diam. Barangsiapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia memuliakan jiran tetangganya. Barangsiapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia memuliakan tetamunya.

(Hadith riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim)


Seorang yang benar-benar beriman akan menjaga lidahnya daripada berbicara perkara haram kerana dia akan dipersoalkan di hari qiamat nanti. Dia lebih senang diam daripada berkata buruk seperti mengumpat, mengeji, mencaci, memaki hamun dan mencarut.

Ya Allah peliharalah lidahku daripada menyakiti hati saudaraku...selama mana kita bersahabat, pastinya ada yang terluka ada yang terasa, mohon jutaan kemaafan dulu, kini dan di masa akan datang, sesungguhnya sahabatmu ini tidak sempurna..moga kita saling mengingati dan saling menyempurnakan..Takdir Allah kita bertemu dan bersahabat, takdir Allah juga kita berpisah..

ukhwah fillah abadan abada...sayang kalian kerana sudi hadir dalam hidup, kata-kata baikmu menyerikan hari dan suram di hati..

....pasti aku rindu...

kata-kata baik ibarat salju :D

No comments:

Post a Comment