Saturday, January 23, 2010

Harta Dunia...

Suatu ketika Umar r.a. bertanya kepada seorang lelaki, (sahabat Hudzaifah bin al-Yaman) "Bagaimana engkau memasuki pagi ini? Lelaki itu menjawab, "Pagi ini aku membenci "al Haq", menyukai fitnah, sholat tanpa wudlu, lari dari rahmat Allah, dan aku memiliki sesuatu di dunia ini apa yang tidak dimiliki oleh Allah dilangit." Mendengar jawaban ini, Umar r.a. sangat heran. Lantas beliau bertanya kepada Ali r.a., "Wahai Ali, aku mendengar perkataan yang yang sangat aneh dari seseorang". Kemudian beliau menyebutkan perkataan tadi.

Ali manjawab, "Mengapa engkau merasa aneh, perkataan lelaki tersebut sungguh benar, Bukankah al-Haq itu adalah kematian? Dan semua kita membenci kematian. Bukankah Allah berfirman 'Sesungguhnya harta dan anakmu adalah fitnah? Dan setiap kita sangat mencintai harta dan anak-anaknya. Bukankah shalat kepada nabi tidak perlu menggunakan wudlu? bukankah hujan adalah rahmat Allah? Dan kita lari darinya. Bukankah kita mempunyai isteri dan anak di dunia ini, sesuatu yang tidak dimiliki Allah Swt. di langit?

Betapa cinta manusia terhadap harta duniawi padahal semua itu adalah titipan Allah padanya untuk di infakkan di jalan-Nya; untuk di serahkan kepada "keluarga"-Nya, yaitu orang-orang miskin dan terlantar. Adapun orang-orang kaya adalah bendaharawan Allah Swt. Jika para bendaharawan tidak menunaikan hak-hak fakir miskin, maka Allah akan mengazabnya. Demikian dijelaskan dalam sebuah hadis Qudsi.

Maka marilah kita banyak berinfak kepada mereka yang terlantar terutama saudara muslim kita di Palestina dan Libanon. Kita sama-sama tahu keadaan mereka sekarang. Harta Infaklah yang sebenarnya harta pribadi kita yang kekal. Adapun selain itu hanya menemani kita sampai kuburan, kemudian sunnatullah berlaku untuk menjadikan harta itu dimiliki "orang lain" (ahli waris).

Kalau kita tidak bisa membantu saudara-saudara kita dengan materi, minimal dengan memboikot produk-produk Yahudi, Amerika dan konco-konconya. Jangan menganggap ini adalah perbuatan spele. Sekecil apapun amal kebajikan yang kita perbuat akan diberi ganjaran berlipat oleh Allah Swt. Selain itu jangan lupa berdoa untuk mereka dan kemenangan kaum muslimin di manapun berada.

Manusia tak akan membawa hartanya menuju liang lahat. Apalagi harta yang dimiliki belum tentu merupakan rezeki, Rezeki manusia hanyalah apa yang ia makan kemudian jadi kotoran, apa yang ia pakai kemudian jadi usang, apa yang ia infakkan yang menjadi hartanya yang hakiki.

Dalam sebuah kisah imajinatif disebutkan bahwa seorang Kaisar ingin memberikan tanah kepada seorang pemuda seluas yang ia jangkau. Dengan segera pemuda itu memacu kudanya sejauh mungkin. Siang malam ia memacu kudanya tanpa kenal lelah, hingga merasa ajalnya sudah dekat karena sangat kelelahan. Ia tak mungkin lagi kembali. Akhirnya ia jatuh tersungkur di sepetak tanah kecil. Kemudian berkata, "Aku telah mengerahkan segala kemampuan dan menghabiskan seluruh waktuku demi harta ini, padahal aku hanya membutuhkan sepetak tanah sempit tempatku mati terkubur".

Sungguh benar ketika Rasulullah Saw bersabda, "Kalau anak Adam memiliki dua lembah harta niscaya ia akan mencari lembah harta yang ketiga, tidak ada yang dapat memenuhi perutya kecuali tanah, dan Allah Mahamengampuni orang-orang yang bertaubat [HR. Musllim].

Dalam hadits lain beliau bersabda, "Hati seorang tua tetap muda dalam dua perkara, yaitu cinta harta dan cinta kehidupan." [HR. Muslim].

No comments:

Post a Comment